- Back to Home »
- WIRELES SENSOR NETWORK »
- WIRELES SENSOR NETWORK
Posted by : Unknown
Selasa, 24 November 2015
Pengertian Wireless
Sensor Network (WSN)
Wireless Sensor Network atau jaringan sensor nirkabel adalah
kumpulan sejumlah node yang diatur dalam
sebuah jaringan kerjasama [1]. Setiap node memiliki kemampuan pemrosesan (satu atau lebihmikrokontroler, CPU atau chip DSP), mungkin berisi beberapa jenis memori (memori
untuk program, data dan flash), memiliki transceiver RF (biasanya dengan single omni- antena directional), memiliki sumber daya (misalnya baterai dan
sel surya), serta mengakomodasi berbagai sensor dan
aktuator.Node berkomunikasi secara nirkabel dan bisa mengorganisir
diri setelah digunakan dalam ad hocfashion. Sistem dengan 1000 atau bahkan 10.000 node telah
diantisipasi. Sistem tersebut dapatmerevolusi cara kita hidup
dan bekerja [2].
Banyak
aplikasi yang bisa dilakukan menggunakan jaringan sensor nirkabel, misalnya
pengumpulan data kondisi lingkungan, security monitoring, dan node tracking
scenarios [3]. Sebuah
aplikasi pengumpulan data lingkungan kanonik adalah salah satu penelitian
dimana ilmuwan ingin mengumpulkan pembacaan beberapa sensor dari satu set poin
dalam suatu lingkungan selama periode waktu tertentu untuk mendeteksi tren dan
saling ketergantungan. Para ilmuwan ini ingin mengumpulkan data dari ratusan
titik yang tersebar di seluruh daerah dan kemudian menganalisis data secara
offline [4,5]
Peningkatan
jumlah aplikasi Wireless Sensor Network membutuhkan delay jaringan yang rendah.
Penelitian saat ini di bidang WSN terutama terkonsentrasi pada bagaimana
mengoptimalkan efisiensi energi dengan kurang memperhatikan masalah delay
jaringan. Beberapa rancangan WSN baru ditargetkan pada aplikasi yang memerlukan
delay transfer data yang rendah dan keandalan yang tinggi. WSN termasuk
jaringan transfer data multihop dengan delay rendah dan hemat energi.
Usianya bisa mencapai beberapa tahun dengan baterai kecil. Node-node
saling berkomunikasi menggunakan biaya dan daya yang rendah pada
frekuensi radio. Jaringan ini telah diterapkan pada aplikasi sistem keamanan di
rumah sakit [6].
Perkembangan
Wireless Sensor Network
Perkembangan
teknologi semakin mengarah kepada konektivitas lingkungan fisik. Kebanyakan
observasi yang dilakukan di lapangan melibatkan banyak faktor dan
parameter-parameter untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan akurat. Jika
peneliti hendak mengambil informasi langsung di lapangan, maka kendalanya
adalah biaya yang besar dan waktu yang lama untuk mendeteksi fenomena yang
muncul sehingga menyebabkan performansi yang tidak efisien dan tidak praktis.
Dengan
adanya teknologi WSN, memungkinkan peneliti untuk mendapat informasi yang
maksimal tanpa harus berada di area sensor. Informasi dapat diakses dari jarak
jauh melalui gadget seperti laptop, remote control, server dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa
keuntungan yang bisa diperoleh dari teknologi WSN:
1.
Praktis
dan ringkas karena tidak perlu ada instalasi kabel yang rumit dan dalam kondisi
geografi tertentu sangat menguntungkan dibanding Wired Sensor.
2.
Sensor
menjadi bersifat mobile, artinya pada suatu saat dimungkinkan untuk memindahkan sensor
untuk mendapat pengukuran yang lebih tepat tanpa harus khawatir mengubah disain
ruangan maupun susunan kabel ruangan.
3.
Meningkatkan
efisiensi secara operasional.
4.
Mengurangi
total biaya sistem secara signifikan.
5.
Dapat
mengumpulkan data dalam jumlah besar.
6.
Konfigurasi
software mudah.
7.
Memungkinkan
komunikasi digital 2 arah.
8.
Menyediakan
konektivitas internet yang secara global, kapanpun dimanapun informasi tersebut
dapat diakses melalui server, laptop, dan sebagainya.
Arsitektur WSN
Terdapat
dua macam topologi wireless sensor network, yaitu tipe kluster dan tipe flat.
Topologi jaringan kluster pada gambar 1. Pada topologi ini, node-node sensor
diatur dalam susunan secara hierarki sehingga terdapat tiga macam node, yaitu
child node, cluster head, dan parent node. Cluster head berfungsi sebagai
pengatur beberapa child node dalam aplikasinya. Beberapa cluster head menjadi
anggota dari sebuah parent node.
Sedangkan
untuk topologi jaringan flat, dapat dilihat pada gambar 2, hanya terdapat dua
macam node secara fungsional, yaitu sensor/source node dan sink node. Semua
sensor node dalam sistem mengirim data ke satu tujuan akhir, yaitu sink node.
Proses pertukaran data dilakukan secara nirkabel. Frekuensi yang dipilih adalah
salah satu alokasi frekuensi bebas pada ISM Bands. Alokasi frekuensi ISM lain
yang tersedia adalah 315, 868, 915, dan 2400 MHz.
Pada
WSN, node sensor disebar dengan tujuan untuk menangkap adanya gejala atau
fenomena yang hendak diteliti. Jumlah node yang disebar dapat ditentukan sesuai kebutuhan dan tergantung
beberapa faktor misalnya luas area, kemampuan sensing node, dan sebagainya. Tiap node memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dan meroutingkannya
kembali ke Base Station. Node sensor dapat mengumpulkan data dalam jumlah yang besar dari gejala
yang timbul dari lingkungan sekitar.
Dewasa
ini perkembangan node sensor mengikuti trend teknologi nano, dimana ukuran node sensor
menjadi semakin kecil dari tahun ke tahun. Node sensor dapat direpresentasikan oleh Gambar 3 berikut:
Dan untuk arsitektur WSN
secara umum dapat direpresentasikan oleh gambar 4 berikut:
Gambar 4. Arsitektur WSN secara umum
Pada
gambar 4 dapat dilihat, node sensor yang berukuran kecil
disebar dalam di suatu area sensor.Node sensor tersebut memiliki kemampuan untuk merutekan data yang
dikumpulkan ke node lain yang berdekatan. Data
dikirimkan melalui transmisi radio akan diteruskan menuju BS (Base
Station) yang merupakan penghubung antara node sensor dan user. Informasi tersebut dapat
diakses melalui berbagai platform seperti koneksi internet atau satelit sehingga memungkinkan user untuk dapat mengakses secara realtime melalui remote server.
Wireless Mesh Networks (WMN)
Jaringan wireless mesh adalah jaringan komunikasi yang terdiri dari client
mesh (node), mesh dan router gateway dan terhubung menggunakan topologi mesh
[7]. Node bisa berupa laptop, ponsel dan perangkat nirkabel lainnya. WMN
memungkinkan client mesh untuk berkomunikasi tanpa perlu
terhubung ke pusat koordinator komunikasi atau yang lebih dikenal sebagai Access
Point (AP) . Area yang tercakup dalam komunikasi berupa sekumpulan
node yang terhubung satu sama lain dikenal sebagai mesh cloud. WMN
menawarkan protokol jaringan komputer yang reliable dan redundan.
Ketika satu node berhenti beroperasi, seluruh node yang lain masih dapat
berkomunikasi satu sama lain, secara langsung atau melalui satu atau lebih node
perantara. Salah satu fitur WMN adalah kemampuannya membentuk jaringan baru
secara dependent atau dengan kata lain mampu menyembuhkan diri
jika salah satu node tidak bisa bekerja atau kinerjanya berkurang. WMN dapat
diimplementasikan dengan berbagai teknologi nirkabel antara lain wireless
fidelity (wifi) 802.11 , 802.15, 802.16, teknologi seluler maupun
kombinasi lebih dari satu jenis teknologi.
WMN
merupakan pengembangan dari jaringan adhoc. Jaringan ad-hoc biasanya dibentuk
ketika perangkat nirkabel ada dalam jangkauan komunikasi satu sama lain.
Dibanding jaringan adhoc, konfigurasi WMN seringkali lebih terencana, dan dapat
digunakan untuk menyediakan konektivitas efektif dinamis dan biaya pada wilayah
geografis tertentu. Router mesh sendiri bisa berupa perangkat bergerak yang
dapat dipindahkan sesuai dengan kebutuhan dalam jaringan. Router mesh pada
umumnya memiliki sumber daya komputasi lebih dibanding node-node lain di dalam
jaringan. Oleh karena itu, dipandang dari sisi ini WMN berbeda dari jaringan
adhoc dimana seluruh nodenya umumnya memiliki keterbatasan sumber daya
komputasi.
Download file
Download file