Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 29 Oktober 2015

BAB I
PERTIDAKSAMAAN


1.      Definisi Pertidaksamaan
Sebuah Pertidaksamaan adalah pernyataan bahwa dua kuantitas tidak setara nilainya. Salah satu pernyataan matematika yang mengandung satu peubah atau lebih yang dihubungkan oleh tanda-tanda ketidaksamaan, yaitu: <, >, ≤, atau ≥.

2.      Sifat-sifat pertidaksamaan antara lain:

(i)                Jika a > b dan b > c, maka a > c
(ii)              (ii)  Jika a > b, maka a + c > b + c
(iii)           (iii)  Jika a > b, maka a - c > b – c
(iv)            (iv)  Jika a > b dan c adalah bilangan positif, maka ac > bc
(v)               (v)  Jika a > b dan c adalah bilangan negatif, maka ac < bc
Dengan mengganti tanda > pada sifat-sifat diatas dengan tanda <, maka akan didapat sifat-sifat yang analog sebagai berikut :
(vi)            Jika a < b dan b < c, maka a < c
(vii)          Jika a < b, maka a + c < b + c
(viii)       Jika a < b, maka a - c < b – c
(ix)             Jika a < b dan c adalah bilangan positif, maka ac < bc
(x)                Jika a < b dan c adalah bilangan negatif, maka ac > bc
(xi)           xi)  ac > 0 jika a > 0 dan c > 0 atau jika a < 0 dan c < 0
(xii)         (xii)  ac < 0 jika a < 0 dan c > 0 atau jika a > 0 dan c < 0
(xiii)      (xiii)  a/c > 0 jika a > 0 dan c > 0 atau jika a < 0 dan c < 0
(xiv)       (xiv)  a/c < 0 jika a < 0 dan c > 0 atau jika a > 0 dan c < 0
(xv)         (xv)  Jika a > b, maka –a < -b
(xvi)       (xvi)  Jika 1/a < 1/b, maka a > b
(xvii)      (xvii)  Jika a < b < c, maka b > a dan b < c (bentuk komposit)
(xviii)   (xviii)  Jika a > b > c, maka b < a atau b > c ( bentuk komposit)

3.      Jenis pertidaksamaan
Jenis pertidaksamaan anatara laian :
a.       Peridaksamaan linear (PANGKAT SATU)
b.      Pertidaksamaan kuadrat
c.       Pertidaksamaan bentuk pecahan
d.      Pertidaksamaan bentuk nilai mutlak ( modus)
a.     Peridaksamaan linear (PANGKAT SATU)
Pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan yang salah satu atau kedua ruasnya mengandung bentuk linier dalam x.  yang  vareabelnya berderajat satu dengan menggunakan tanda hubung “lebih besar dari” atau “kurang dari”
Sifat-sifatnya :
·         Kedua ruas dapat di tambah atau di kurangi dengan bilangan yang sama.
·         Kedua ruas dapat dapat dikali atau di bagi dengan bilangan positip yang sama.
·         Kedua ruas dapat di bagi atau di kali dengan bilangan negatip yang sama maka penyelesaiannya tidak berubah asal saja arah dari tanda pertidaksamaan di balik
Langkah – langkah menyelesaikan pertidaksamaan linier :
1.     Pindahkan semua yang mengandung variabel ke ruas kiri, sedangkan yang tidak mengandung variabel ke ruas kanan.
2.     Kemudian sederhanakan
Perhatikan contoh soal berikut:
1.     Contoh 1  Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 5x – 5 < 7x + 3 !
Jawab
      5x – 5 < 7x + 3
    = 5x – 7x < 3 + 5
    =- 2x < 8
     =  x > - 4

2.     Tentukan nilai x yang memenuhi  pertidaksamaan  2(x-3) < 4x+8 ?
Jawab
Penyelesaian
2(x-3) < 4x+8
2x - 6 < 4x+8
2x – 4x< 6+8
-2x < 14     
X > -7

b.    Pertidaksamaan Kuadrat
               Pertidaksamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari variabelnya   adalah 2. Bentuk umum peridaksamaan kuadrat adalah ax² + bx + c > 0 dengan a, b, c konstanta; a 0.
Menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat anatara lain:
         Jadikan ruas kanan = 0
         Jadikan koefisien x² positif (untuk memudahkan pemfaktoran)
         Uraikan ruas kiri atas faktor-faktor linier.
         Tetapkan nilai-nilai nolnya
         Tetapkan tanda-tanda pada garis bilangan
         Jawaban didapatkan dari hal-hal yang ditanyakan dan terlukiskan pada garis bilangan
(bila ditanyakan > 0, maka yang dimaksud adalah daerah +,
bila ditanyakan < 0, maka yang dimaksud adalah daerah -).
¨  Langkah-langkah:
¤  Tentukan batas-batasnya dengan mengubah ke dalam persamaan kuadrat
¤  Buatlah garis bilangan dan masukkan batas yang diperoleh (jika ada) dengan batas yang kecil di sebelah kiri
¤  Uji titik pada masing-masing daerah
¤  Tentukan HP nya


c.     Pertidaksamaan bentuk pecahan
pertidaksamaan dalam x yang penyebutnya mengandung variabel x.
Langkah – langkah menyelesaikan pertidaksamaan pecahan :
·         Pindahkan semua bilangan keruas kiri, jadikan ruas kanan = 0
(ingat! tidak diperkenankan mengali silang, karena tanda pertidaksamaan tidak dapat ditentukan berubah/tidak)
·         Sederhanakan ruas kiri.
·         Ubah bentuk  menjadi a.b
·         Tentukan pembuat nol ruas kiri.
·         Tuliskan nilai – nilai tersebut pada garis bilangan.
·         Berikan tanda pada setiap interval.
·         Samakan penyebutnya sehingga pecahan dapat disederhanakan.
·         Selanjutnya, sama seperti penyelesaian pertidaksamaan kuadrat. Syarat: penyebut pecahan 0

d.    Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Merupakan pertidaksamaan dimana variabelnya berada di dalam tanda mutlak. Indikator : Menentukan penyelesaian pertidaksamaan linear yang memuat nilai mutlak

BAB II
FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS


1.      Konsep fungsi
Fungsi atau Pemetaan merupakan Relasi dari himpunan A ke himpunan B disebut fungsi atau pemetaan, jika dan hanya jika tiap unsur dalam himpunan A berpasangan tepat hanya dengan sebuah unsur dalam himpunan B.f adalah suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B, maka fungsi f dilambangkan dengan f : A à B
Operasi dalam Fungsi :
n  Penjumlahan : (f+g)(x) = f(x) + g(x)
n  Pengurangan : (f-g)(x) = f(x) – g(x)
n  Perkalian : (f.g)(x) = f(x) . g(x)
n  Pembagian : (f/g)(x) = f(x) / g(x)

  



2.   Pengertian fungsi komposisi
             Merupakan  penggabungan operasi dua fungsi secara berurutan sehingga menghasilkan sebuah fungsi baru. Penggabungan tersebut disebut komposisi fungsi dan hasilnya disebut fungsi komposisi  Operasi komposisi dilambangkan dengan o (dibaca : komposisi atau bundaran).



n  

3.      Sifat-sifat Komposisi Fungsi
Jika f : A ® B ; g : B ® C ; h : C ® D, maka berlaku:
i.   (fog)(x) ≠ (g o f)(x)                    (tidak komutatif)
ii.  ((fog)oh)(x) = (fo(goh))(x)   (sifat asosiatif)
iii. (foI)(x) = (Iof)(x) = f(x)         (elemen identitas)



perhatikan contoh soal :
1.     Diketahui sebuah f(x) = 2x + 1, g(x) = 3 – x, dan h(x) = x2 + 2, I(x) = x
Maka nilai
       (f o g)(x) = f(g(x)) = f(3-x) = 2(3-x) + 1 = 6 – 2x + 1 = 7 – 2x
         (g o f)(x) = g(f(x)) = g(2x+1) = 3 – (2x+1) = 3 – 2x – 1 = 2 – 2x
         (g o h)(x) = g(h(x)) = g(x2 + 2) = 3 – (x2 + 2) = 1 - x2
Dari hasil di atas tampak bahwa (fog)(x) ≠ (g o f)(x)        
       Kemudian nilai
       ((fog)oh)(x) = (fog)(h(x))= (fog)( x2 + 2)= 7 – 2(x2 + 2) = 3 - 2x2
       (fo(goh))(x)=f((goh)(x))= f(1 - x2)= 2(1 - x2) + 1 = 2 – 2 x2 + 1 = 3 – 2 x2
Dari hasil di atas tampak bahwa ((fog)oh)(x) = (fo(goh))(x)   
         Begitu juga
       (foI)(x) = f(I(x)) = f(x) = 2x + 1
       (Iof)(x) = I(f(x)) = I(2x+1) = 2x + 1
Dari hasil di atas tampak bahwa (foI)(x) = (Iof)(x) = f(x)

4.      Konsep  Fungsi Invers
Ø  Definisi
            Jika fungsi f : A ® B dinyatakan dengan pasangan terurut f:{(a,b)laÎA dan bÎB}, maka invers dari fungsi f adalah f-1: B ® A ditentukan oleh:   f-1:{(b,a)lbÎB dan aÎA}.

            Jika f : A ® B, maka f  mempunyai fungsi invers f-1 : B ® A  jika dan hanya jika    f adalah fungsi bijektif atau korespondensi 1-1.

Jika f : y = f(x) ® f -1 : x = f(y)  
Maka   (f o f -1)(x) = (f-1 o f)(x) = I(x)    (fungsi identitas)


ingat :
Fungsi kuadrat secara umum tidak mempunyai invers, tetapi dapat mempunyai invers jika domainnya dibatasi.


5.      Aplikasi fungsi komposisi

Ø  Menentukan Fungsi Jika Fungsi Komposisi dan Sebuah Fungsi Lain Diketahui
Misalkan fungsi komposisi (f o g)(x) atau (g o f)(x) diketahui dan sebuah fungsi f(x) juga diketahui, maka kita bisa menentukan fungsi g(x). Demikian pula jika fungsi komposisi (f o g)(x) atau (g o f)(x) diketahui dan sebuah fungsi g(x) juga diketahui, maka kita bisa menentukan fungsi f(x).
Contoh :
1.     Diketahui g(x) = 3 – 2x dan (g o f)(x) = 2x2 + 2x – 12, tentukan rumus fungsi f(x)!
Cara 1:
(g o f)(x) = 2x2 + 2x – 12
g(f(x)) = 2x2 + 2x – 12
3 – 2f(x) = 2x2 + 2x – 12
-2f(x) = 2x2 + 2x – 15
f(x) = -x2 – x + 7,5


BAB III
FUNGSI LIMIT


  1. Pengertian limit
Istilah limit dalam matematika hampir sama  artinya dengan istilah mendekati. Akibatnya, nilai limit sering dikatakan sebagai nilai pendekatan. Sehingga Limit fungsi f (x) adalah suatu nilai fungsi yang diperoleh melalui proses pendekatan atau dengan variabel x, baik dari arah x yang lebih kecil, maupun dari arah x yang lebih besar.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © D4 TEKNIK INFORMATIKA - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -